Surga bumi amat indah
Tetapi lenyap ia sudah
Menjadi tempat yang entah
Karena manusia hilang arah
–
Bara surya semakin terik
Membakar bumi penuh pelik
Udaranya dihirup bagai cekik
Gugurkan daun-daun gemerisik
–
Panas terasa menusuk tubuh
Surya terasa bagai runtuh
Namun jangan sekali dikeluh
Semua karena manusia rusuh
–
Air pergi tinggalkan tanah
Sisakan bekas-bekas pecah
Batang tak lagi berbuah
Semua karena manusia berulah
–
Megah hutan dibuatnya rata
Satwa tak bisa sampaikan kata
Alam jadi tanggung derita
Tapi manusia bagai tutup mata
–
Ia memakan hasil tanah itu
Ia meminum air tanah itu
Ia menambang isi tanah itu
Namun dihancurkannya pula tanah itu
–
Lalu di bumi mengalir peluh
Terjangnya membuat runtuh
Manusia yang tak acuh
Dihantamnya mereka jatuh
–
Teriak kemudian mereka bertabuh
Menangis mereka berkeluh
Tetapi mereka yang tak acuh
Tetap saja sibuk saling tuduh
***